Blog Archive

Senin, 10 Januari 2011

Kepribadian seperti apa yang cenderung menjadi pembohong?

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam seminggu orang-orang melakukan kebohongan dari 0 kali sampai 46 kali. Artinya ada yang rata-rata melakukannya lebih dari 6 kebohongan setiap hari. Siapakah mereka itu? Diketahui terdapat kecenderungan pemilik kepribadian tertentu untuk lebih banyak melakukan kebohongan dibandingkan yang lain. Apa-apa saja tipe kepribadian itu? Berikut beberapa tipe kepribadian itu dan keterangannya.
Pribadi manipulatif
Bohong dapat digunakan sebagai sarana dalam mencapai tujuan interaksi sosial. Misalnya untuk mendapatkan teman atau mempengaruhi orang lain. Ini artinya bohong memang bisa dimanipulasi sesuai kehendak untuk menggapai tujuan tertentu.  Orang-orang yang manipulatif adalah mereka yang bisa memanfaatkan bohong secara maksimal.

Ada tipe kepribadian yang orangnya sangat manipulatif, yakni tipe kepribadianmachiavellianisme. Mereka biasanya sinis terhadap orang lain, menunjukkan sedikit hormat pada moralitas konvensional, dan secara terbuka mengakui bahwa mereka akan berbohong, menipu  dan memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka ini orang yang menghalalkan segala cara dalam kehidupan. Meski begitu, mereka tidak mengeksploitasi orang yang mungkin bisa membalas dendam. Jadi mereka hanya mengeksploitasi orang yang tidak memiliki potensi membalas dendam. Pemilik kepribadian machiavellianisme mudah dikenali. Mereka biasanya ambisius dan mendominasi tetapi mereka juga terlihat santai, penuh talenta dan percaya diri.
Orang yang manipulatif lainnya adalah yang memiliki tipe kepribadian social androitness, yakni tipe pribadi yang cenderung memanipulasi hubungan dengan orang lain, tapi dalam konotasi yang tidak negatif.
Mereka yang manipulatif, biasanya menyadari manipulasi atau kebohongan yang dilakukan. Ketimbang orang lain, mereka lebih tahu kalau dirinya berbohong. Selain itu mereka juga lebih percaya diri akan keterampilan berbohong yang dimiliki. Mereka lebih yakin kalau orang lain berhasil dibohongi. Apa yang menarik dari pribadi manipulatif adalah disaat bersamaan dengan kebohongan yang dibuat dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka tetap mengontrol diri agar dikagumi dan disukai.
Pribadi yang sangat memperhatikan kesan di mata orang lain
Kita tahu bahwa bohong biasa digunakan dalam manajemen kesan. Misalnya agar seorang gadis terkesan pada Anda, maka Anda berbohong telah melakukan banyak hal hebat dalam hidup Anda. Nah, mereka yang sangat memperhatikan kesan mereka di mata orang lain adalah mereka yang cenderung untuk berbohong. Tidak lain ya untuk memanajemen kesan itu. Biasanya kebohongan yang dilakukan adalah yang berorientasi diri sendiri.
Sekurangnya ada dua tipe kepribadian yang sangat memperhatikan kesan di mata orang lain, yaitu tipe kepribadian kesadaran diri publik (public self-consciousness) dan  tipe kepribadian mengarah ke orang lain (other directedness). Tipe kesadaran diri publik maupun tipe kepribadian mengarah pada orang lain sangat memperhatikan perhatian yang diberikan orang dan apa yang mereka pikirkan. Misalnya Anda ribut takut pendapat orang mengenai pakaian yang Anda kenakan akan negatif, sehingga berjam-jam mematut diri untuk memastikan orang akan menganggap Anda sempurna.
Mereka yang memiliki tipe kepribadian itu biasanya juga sangat memperhatikan orang lain, namun bukan karena sungguh-sungguh memperhatikan. Mereka melakukannya untuk meningkatkan kesan baik pada dirinya. Menolong bukan karena kasihan, tapi agar dinilai orang baik hati. Orang-orang yang suka pamer tergolong dalam tipe kepribadian ini. Di mana-mana mereka menyombongkan apa yang dimilikinya, tujuannya ya agar orang terkesan. Nah, mereka yang seperti ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk berbohong.
Pribadi yang memiliki percaya diri rendah
Mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah biasanya tidak cukup percaya diri untuk berbeda dari yang lain. Mereka tidak berani tampil beda. Nah, mereka yang rendah percaya dirinya juga tidak cukup berani untuk menampilkan diri seperti aslinya. Misalnya mereka ingin tampak lebih baik, lebih bijak, lebih bermoral, lebih bertalenta dan lainnya. Itu berarti melakukan kebohongan. Biasanya, orang dengan rasa percaya diri rendah selalu melakukan apa yang orang lain inginkan meskipun dirinya sendiri tidak setuju. Misalnya Ana tidak setuju untuk pergi ke pantai, tapi karena tidak percaya diri maka ia bilang setuju ketika ditanya pendapatnya.
Mereka yang memiliki kecemasan sosial yang tinggi juga mengalami hal demikian. Oleh karena cemas tidak diterima secara sosial maka melakukan banyak persetujuan dengan lingkungan sosial meskipun dirinya sendiri tidak menyepakatinya. Akibatnya banyak kebohongan dibuat.
Pribadi yang mudah bersosialisasi
Pribadi ekstrovert atau mereka yang mudah menjalin interaksi dengan orang lain disinyalir mudah berbohong. Hal ini bukan sekedar karena mereka memiliki interaksi sosial lebih banyak sehingga memiliki kesempatan melakukan kebohongan yang lebih besar. Selain itu adalah karena mereka terbiasa terlibat dalam cerita-cerita bohong, maka mereka pun lebih terbiasa untuk melakukan kebohongan. Karena terbiasa maka mereka lebih mudah dan lebih sukses dalam berbohong. Jadi, mereka yang kerap berkumpul dengan teman-temannya untuk begadang, arisan atau jalan-jalan dimungkinkan lebih banyak melakukan kebohongan. Setidaknya mereka akan lebih lihai dalam melakukannya ketimbang mereka yang hanya diam di rumah.

0 komentar: