Blog Archive
-
2011
(136)
- Februari(1)
-
Januari(135)
- Mengapa Bung Karno di Gilai Wanita?
- 5 Bualan Yang Disukai Cewek! cewek jangan baca!
- Facebook 'Sebarkan' Virus Sipilis
- Alasan Wanita Lajang Tertarik Pria Beristri
- Ditemukan, Nenek Moyang Virus HIV AIDS
- 10 Fakta Sehat Tentang Kopi
- Menyembunyikan Drive Dengan NoDrives Manager
- Facebook Chat Dan Yahoo Chat Dengan Digsby
- Lindungi File Penting Anda Dengan FileSecrets
- Ebook Gratis Microsoft SQL Server 2008 R2
- Memperbaiki Windows Dengan Microsoft Fix It Center
- Gratis Ashampoo Internet Accelerator 2 Serial Number
- 5 Situs Untuk Mengolah Foto Secara Online
- Windows 7 Sidebar Untuk Windows XP Dan Vista
- Download Ebook Gratis Tutorial Adsense
- Download Firefox 4 Beta
- Nitro PDF Reader – Free PDF Reader, Editor & Creator
- Situs Gratis Untuk Membuat Logo
- Kirim SMS Gratis Via Internet
- Nonton TV Lewat Internet
- Hamster Free Video Converter
- Mengelola Dan Mempercantik Desktop Dengan 360desktop
- SpyShelter, Software Anti KeyLogger
- Cara Membuat Bootable USB Drive
- Login Dengan Beberapa Username Menggunakan Multifox
- Memberi Password Pada Folder Dengan My Lockbox
- Mengunci Komputer Dengan USB Flash Drive
- Cara Cepat Membuka Folder Dengan Buzz Folders
- Mengubah Konfigurasi Windows Dengan X-Setup Pro
- Mengedit Foto Dengan Mudah Menggunakan Zoner Photo...
- JDownloader, Download Manager Gratis
- ImTranslator, Firefox Addons Untuk Menterjemahkan ...
- Memberikan Berbagai Macam Efek Ke Foto Dengan FunP...
- Winstep Nexus, Sistem Docking Untuk Windows
- Ultra Copier, Mempercanggih Fungsi Copy Di Windows
- Mengubah Format File Secara Online
- Membaca Buku Dan Majalah Secara Online Dengan GooR...
- Fishbowl, Aplikasi Facebook Client
- Memproteksi Folder Dengan Folder Access 2.1
- Backup & Restore Firefox Setting Dengan MozBackup
- Backup Dan Restore Data Dengan EASEUS Todo Backup
- 7 Kebencian Pria Soal Kekasihnya
- 4 Kesalahan Orang Baru Putus Cinta
- 10 Hal Tentang Pria Idaman Wanita
- Do'a mencari jodoh
- Cinta or Nafsu?
- Menampilkan Recent Post
- Menambahkan Total Komentar pada Judul Postingan
- Menambahkan Page View This Post
- Menghilangkan Tulisan "Langgan: Entri (Atom)"
- Menandai Komentar Kita (Highlight Author Comment)
- Membuat Scroll di Area Komentar
- Alert Untuk Menyambut Pengunjung
- Menambahkan AddThis Untuk Membagikan Tulisan Kita
- Membuat Page Peel Effect
- Menambahkan Google Translate dengan Icon Bendera
- Menambahkan Widget Sexy Sosial Bookmarks
- Menghilangkan Judul di Sidebar
- Membuat Navigasi Breadcrumb di Blog
- Membuat Menu Tab View
- Menghilangkan Tulisan "Tampilkan Entri Lawas"
- Striker Anyar City Sindir Manchester United
- Totti Mulai Tak Betah di Roma
- 29 Calon Pemain U-23 Digenjot Fisik
- Pujian Kecil Riedl untuk Ruben Wuarbanaran
- Linkin Park
- Ya Sudahlah !!!
- Tuhan Merajut Kehidupanmu
- Pasang iklan disini
- Ciri Ciri Cewek Belum Pernah Pacaran
- Ciri Ciri Perempuan Nakal
- Pria Butuh 1 Detik untuk Seleksi Calon Istri
- Ciri-Ciri Gadis Masih Perawan!
- Apakah bisa mendeteksi kebohongan?
- Kepribadian seperti apa yang cenderung menjadi pem...
- Apa sebab orang berbohong?
- Benarkah wanita lebih banyak berbohong daripada pria?
- 64 Persen Wanita Sembunyikan Jumlah Mantan Pacar
- Beredar Isu Facebook Akan Ditutup
- Wanita Cantik Sukses, Sumber Kehancuran Rumah Tang...
- Wanita Inginkan Apa, Kadang Aku Tak Mengerti
- Mengapa sih kita butuh selingkuh ?
- Perbedaan Cinta dan Nafsu, Beda Tipis Sekali
- Cara Menghilangkan Sifat Pemalu, Minder, Nggak Ped...
- Cara Mencari Jodoh / Pacar
- Tips Pacaran Jarak Jauh
- Kesederhanaan
- Cinta dan Kesetiaan
- Kebahagiaan
- Menikmati “Double Guitar” Power Metal
- Tanda-Tanda Cinta Sejati
- Liga Primer Indonesia
- Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
- Administrasi Keuangan
- Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Administrasi Tata Persuratan dan Kearsipan
- Administrasi Laboratorium
- Administrasi Perpustakaan
- Administrasi Bimbingan dan Konseling/Bimbingan Karier
- 2010 (18)
Jumat, 07 Januari 2011
Membedakan Kekuatan dan Kelemahan KTSP
(Antara Globalisasi Lokal dan Ancaman Disintegrasi Bangsa)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan model kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini lahir seturut dengan tuntutan perkembangan yang menghendaki desentralisasi, otonomi, fleksibilitas, dan keluwesan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengalaman selama ini dengan sistem pendidikan yang sentralistik telah menimbulkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pusat sehingga kemandirian dan kreativitas sekolah tidak tumbuh. Dalam pada itu pendidikan pun cenderung mencerabut siswa-siswi dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan baru berupa desentralisasi yang ditandai dengan pemberian kewenangan kepada sekolah untuk mengelolah sekolah. Menurut Slamet (2005:3):
Desentralisasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dan kinerja pendidikan, baik pemerataan, kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Selain itu desentralisai juga dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah pusat yang berlebihan, mengurangi kemacetan-kemacetan jalur-jalur komunikasi, meningkatkan (kemandirian, demokrasi, daya tanggap, akuntabilitas, kreativitas, inovasi, prakarsa), dan meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan.
Mengacu kepada pendapat Slamet, ada dua kepentingan besar dari desentralisasi pendidikan, pertama, untuk meningkatkan kinerja pendidikan. Kedua, mengurangi beban pusat, sebab dikhawatirkan jika pusat terus dibebani tanggung jawab pengelolaan pendidikan, maka mutu pendidikan akan terus melorot.
Menurut Abdul Kadir (2001:1) ada dua isu besar yang mengiringi pelaksanaan otonomi pendidikan, yakni dimulainya masa transisi desentralisasi pengelolaan pendidikan dan kecenderungan merosotnya hasil pembangunan pendidikan yang selama ini dicapai. Menurut Suyanto (2001) sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir:
Bahwa salah satu cara yang dapat ditempuh adalah diberlakukannya manajemen pendidikan berbasis pada sekolah (school based education) dan model perencanaan dari bawah (bottom up planning). Mengenai kecenderungan merosotnya pencapaian hasil pendidikan selama ini, langkah antisipatif yang perlu ditempuh adalah mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan, peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, serta perbaikan manajemen di setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan".
Salah satu komponen yang didesentralisasi melalui penerapan School Based Management adalah pengelolaan kurikulum. Menurut Slamet (2005:3):
Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragaman. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Selain itu, sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan muatan kurikulum lokal.
Atas dasar inilah diperlukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional sekolah. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 point (15), menyatakan, "KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan." Jadi, dalam KTSP sekolah diberikan keluwesan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan potensi sekolah dan daerah.
Dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikeluarkan oleh Badan Tandar Nasional Pendidikan 2006, dinyatakan bahwa:
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Sejauh ini KTSP telah dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, walaupun belum merata karena berbagai faktor, antara lain faktor geografis, bahwa wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadi hambatan tersendiri, faktor lain adalah kesiapan sekolah dalam mengimplementasi KTSP. Kecenderungan selama ini bahwa sekolah hanya mengharapkan kurikulum dari pusat telah menimbulkan sikap ketergantungan yang kuat, sehingga kemandirian apalagi kreativitas belum tumbuh, tentu menjadi hambatan tersendiri.
Perlu dicatat bahwa seturut dengan lahirnya KTSP, pemerintah masih menggunakan Ujian Nasional untuk mengukur mutu, sekaligus menentukan kelulusan siswa. Padahal dalam KTSP tidak dikenal Ujian Nasional, karena namanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kebutuhan dan karakteristik sekolah. Persoalan semakin intens ketika dihubungkan dengan kepentingan bangsa dalam hubungan dengan nation character building. Justru, kalau mau jujur KTSP menciptakan gap antar daerah dan berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Untuk membedah kekuatan dan kelemahan dari KTSP, penulis mendekatinya dari tiga mainstream, yakni globalisasi lokal (glokal); standar nasional pendidikan; dan kepentingan nation. Diharapkan dengan uraian selanjutnya terbentuk perspektif yang lebih luas dalam memandang KTSP yang sudah sedang diimplementasikan.
Label:
Pembelajaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar